MATSUSHITA
KONOSUKE
Dari beberapa nama tokoh Jepang
yang berhasil membangun perekonomian Jepang, nama Matsushita Konosuke termasuk
di dalam kelompok nama tersebut. Matsushita berhasil membangun kerajaan
industrinya hingga mencapai tujuh ratus sembilan puluh lima perusahaan dengan jumlah karyawan
sebanyak seratus lima
puluh ribu orang. Setelah sukses, Matsushita menulis beberapa buah buku dan
majalah yang berperan dalam menyebarkan gagasan-gagasannya untuk dapat dipahami
oleh masyarakat Jepang. Ia juga mengumpulkan pemuda-pemudi Jepang yang berbakat
untuk dididik dan dipersiapkan sebagai generasi penerus yang siap memimpin
Jepang di masa datang.
Matsushita
Konosuke dilahirkan pad tahun 1894 di
Akhirnya ia bekerja di pedagang
sepeda, Dodai Shoten, di Senba, Osaka. Ia bekerja keras untuk membersihkan
rumah dan barang dagangan dan mulai mempelajari cara mengelola usaha itu dan
memperbaiki sepeda yang rusak. Para pelanggan juga sering memintanya untuk
membelikan sebungkus rokok sambil menunggu sepedanya diperbaiki. Konosuke
sadar, bahwa setiap membeli 20 bungkus rokok, ia mendapat sebungkus rokok
gratis. Ia mulai terkenal di
antara para pelanggan karena kecerdikan dan sifat ramahnya. Suatu hari, seorang
pelanggan menanyakan prosedur pembelian sepeda. Karena majikannya sedang pergi,
Konosuke lalu mengunjungi calon pembeli itu. Calon pembeli itu bersedia membeli
sebuah sepeda bila diberi rabat sebesar sepuluh persen. Ketika Konosuke
menyampaikan kepada majikannya, majikannya hanya bisa memberi rabat sebesar
lima persen. Konosuke berusaha membujuk majikannya dengan berbagai cara, tetapi
tidak berhasil. Ketika Konosuke memberitahukan kepada calon pembeli tadi dan
menceritakan upaya yang dilakukannya dalam membujuk majikannya, pembeli tadi
akhirnya bersedia membeli sepeda dengan rabat lima persen dan menyatakan
kesediaan sebagai pelanggan selama Konosuke tetap bekerja di toko sepeda itu.
Belajar dari pengalaman tersebut Konosuke menyadari sepenuhnya akan pentingnya
bekerja keras dan sunguh-sungguh dalam berusaha.
Suatu saat, Konosuke menemukan seorang karyawan yang tidak jujur. Ia lalu memberitahukan hal
itu kepada majikannya dan meminta karyawan tersebut agar dipecat, tetapi
majikannya tidak setuju. Konosuke lalu mengancam akan mengundurkan diri bila
karyawan tersebut tidak dipecat. Majikannya akhirnya menyetujui permintaan
Konosuke. Konosuke berpendapat bahwa kejujuran sangat penting dalam bekerja.
Konosuke mulai tertarik pada kereta api listrik ketika
trem listrik muncul pertama kali di Osaka. Tertarik akan trem listrik, Konosuke
lalu bekerja di Osaka Electric Light Company sejak Oktober 1910, dengan tujuan
utama untuk belajar mengenai kelistrikan. Ia bekerja pada pertama kali pada
usia 16 tahun sebagai pembantu mandor yang mengatasi perbaikan kabel. Dua tahun
bekerja, Konosuke memutuskan untuk sekolah pada Kansai School of Commerce and Industri, sebuah
sekolah yang buka pada malam hari di Osaka. Tahap persiapan dapat diselesaikan
dengan baik dalam waktu satu tahun. Untuk tingkat selanjutnya tahap listrik,
Konosuke tidak dapat melanjutkan lagi karena mendapat kesulitan dalam masalah
bahasa.
Usia dua puluh tahun, Konosuke memutuskan untuk menikah
dan dua tahun kemudian ia diangkat menjadi penguji para mandor. Setelah bekerja
selama tujuh tahun di Osaka Electric Light Company, Konosuke merasa telah
memiliki pengetahuan yang memadai dalam masalah listrik dan memutuskan untuk
keluar. Ia keluar pada usia 22 tahun dan dengan tabungan sebesar ¥ 20 di tambah
dengan ¥ 42 dari pesangonnya. Dengan modal ¥ 62, Konosuke bermaksud untuk
membuka usaha baru. Bermodalkan pengalaman memodifikasi barang, yaitu sarang
lampu pijar, ia membuka usahanya. Konosuke kesulitan dalam memasarkan
produksinya dan keuangannya mulai menipis. Pada saat kritis, nasib baik
menyertainya ketika ia mendapat pesanan 1000 insulator kipas angin listrik.
Selanjutnya, pelanggan tersebut memesan 20.000 sampai 30.000 insulator bila
Konosuke mampu mengirimkan 1000 insultor sebelum akhir tahun. Konosuke lalu
bekerja keras dibantu oleh iparnya. Setelah dibantu oleh beberapa
sub-kontraktor lainnya, tepat pada tanggal 31 Desember, Konosuke berhasil
mengirimkan insultor kipas angin listrik itu dan mendapatkan ¥ 160 sebagai
imbalannya.
Dari untung yang diperoleh, Konosuke lalu menyewa gedung
di jantung kota Osaka sebagai kantor pertama Matsushita Electric Manufacturing
Company. Produk selanjutnya adalah kombinasi steker dengan harga 30% lebih
murah dari saingannya. Produk ini segera habis diserbu pembeli. Dalam waktu dua
tahun, Konosuke telah mampu memakai 30 orang karyawan. Mereka dididik untuk
memproduksi peralatan listrik. Saat itu terdapat kecenderungan untuk tidak
memberikan pendidikan kepada karyawan karena dipandang karyawan tersebut dapat
keluar dan mendirikan perusahaan tandingan jika sudah pintar. Tetapi Konosuke
berpandangan lain, ia menganggap karywan yang pandai akan mampu menghasilkan
produk yang bermutu. Keyakinan ini diambil dari ajaran Bushido yang menyatakan
bahwa kita tidak boleh menyerang orang yang tidak bersenjata.
Produk berikutnya adalah sebuah steker berujung dua, dan
produk ini juga sangat laju di pasaran karena harga lebih murah dan kualitas
yang terjamin. Untuk memperlancar usahanya, konosuke mengaktifkan
sub-kontraktor dan meperluas jaringannya. Pada usia 27 tahun, Konosuke telah
mampu membeli sebidang tanah dan memajukan usahanya tanpa pernah meminjam uang.
Selanjutnya ia memproduksi batu baterai berbentuk lonjong untuk lampu sepeda.
Ia lalu menghubungi pedagang sepeda eceran dan grosir untuk membangun jaringan
penjualan. Selama tiga tahun ia membangun jaringan ini dan setiap bulan ia
melakukan perjalanan dari Osaka ke Tokyo untuk mengunjungi para penyalurnya.
Popularitasnya mulai berkembang dan para penyalur selalu menanti kedatangan
Konosuke.
Harga jual yang ditetapkan oleh konosuke adalah sangat
wajar dan konosuke selalu berhati-hati dalam menentukan harga. Konosuke sangat
konsisten dengan harga yang ditentukannya dan tidak pernah memberlakukan rabat.
Kepada para penyalurnya ia menekankan bahwa mereka masih tetap untung walaupun
menjual dengan harga yang lebih murah. Tahun 1927 Konosuke memproduksi lampu
sepeda berbentuk segi empat dengan merek National. Setelah yakin akan
produksinya yang baru, Konosuke mencoba mengiklankannya dengan cara lain,
Konosuke tidak menyukai cara iklan melalui media massa. Ia lalu memberikan
secara gratis 10.000 lampu kepada para konsumen. Permasalahan timbul karena
Konosuke hanya memproduksi kerangka luar dan tidak membuat batu baterai yang
berfungsi sebagai sumber tenaga. Ia lalu meminta 10.000 buah batu baterai untuk
melancarkan promosinya. Tetapi perusahaan tersebut menolak. Setelah membujuk
beberapa kali tetap tidak berhasil. Konosuke teringat akan strategi “take and
give”. Konosuke lalu bersedia memesan 20.000 batu baterai setiap tahun bila ia
diberi contoh 10.000 secara gratis. Konosuke lalu memulai promosinya, dan dampak
yang terjadi adalah Konosuke mampu menyalurkan 470.000 lampu selama satu tahun.
Keuntungan besar diperoleh oleh Konosuke dari perusahaan batu baterai dan
peristiwa ini terkenal sebagai legenda matsushita. Bakat utama yang menentukan
keunggulan Konosuke adalah kemampuannya dalam mengorganisir jaringan sub
kontraktor, memproduksi barang yang dihasilkan laba berlipat dan dapat dengan
cepat memproduksi barang baru sebagai
pengganti barang yang lama. Ia sangat menghormati orangtuanya dan berusha keras
memenuhi pesan ayahnya yang meninggal ketika Konosuke berusia 10 tahun.
Kemampuan utama yang paling mendukung usahanya adalah kelihaiannya dalam
meramalkan penjualan dan keuntungan yang akan diperoleh. Kemampuannya dalam
meramalkan daya tampung pasar jarang meleset.
Perang Dunia terjadi dan perusahaan Konosuke tetap
berjalan tetapi dengan produk yang berbeda. Konosuke memproduksi suku cadang
bagi keperluan kapal laut dan kapal terbang bagi Angkatan Perang Kerajaan
Jepang. Setelah perang usai, pengaruh Konosuke dalam Kamar Dagang Osaka mulai
dihapus karena keterlibatannya dalam pembuatan suku cadang untuk perang.
Konosuke mencoba untuk membela diri dengan mengatakan bahwa keterlibatannya
karena dipaksa oleh Angkatan Perang Kerajaan. Pembelaannya gagal dan Konosuke dilarang
melakukan bisnis karena ia terliat dalam memproduksi amunisi untuk perang. 40
buah perusahaan Konosuke yang terlibat dalam perang segera dibubarkan dan
Konosuke hanya dapat melakukan kontrol secara tidak langsung terhadap sisa
perusahaannya karena tidak dapat memegang
jabatan resmi. Atas usaha Konosuke dalam membantu untuk membentuk
serikat buruh, tahun 1949 sanksi terhadap Konosuke dihapus dan ia diperbolehkan untuk melakukan bisnis kembali.
Setahun kemudian, Perang Korea pecah dan Konosuke mendapat pesanan dari
Angkatan Perang Amerika sebesar ¥ 400 juta. Modal baru segera diperoleh untuk
menggerakkan usahanya. Tahun 50-an, Konosuke melakukan perjalanan keliling
Eropa dan Amerika untuk mempelajari peluang usaha di wilayah tersebut. Hasil
dari perjalannya itu adalah sebuah keputusan untuk melakukan kerja sama dengan
Philip’s dari Belanda. Kerja sama dilakukan dengan modal awal sebesar ¥ 600
juta dan Philip’s memberikan modal sebesar 30% dan meminta bayaran sebesar 7%
atas pengetahuan tehnik mereka. Konosuke merundingkan angka-angka tersebut dan
akhirnya berhasil menekan sampai 5%. Selanjutnya ia meminta nilai sebesar 3%
atas posisi penasehat pada perusahaan patungan ini. Pada awalnya Philip’s
terkejut atas Konosuke, akan tetapi akhirnya mereka setuju karena atas
pemintaan Konusuke, akan tetapi akhirnya mereka setuju karena kelihaian
Konosuke dalam berunding. Strategi
Konosuke akhirnya dapat menekan biaya kemampuan tehnik hanya tinggal 2%.
Akhirnya berdiri perusahaan patungan yang merupakan cikal
bakal perusahaan Matsushita Electronics Company yang kemudian hari berkembang
menjadi industri raksasa. Produksi awal dimulai dengan bola lampu, lampu tabung
hampa, lampu neon dan transistor radio di Jepang. Perusahaan ini dapat memenuhi
kebutuhan pasar dalam negeri dan keuntungan yang diperoleh sangat besar. Kerja sama ini berakhir pada
tahun 1967 dan kedua perusahaan mendapatkan honor royalty masing-masing sebesar
2,5%. Sebagai seorang pionir. Konosuke menuntut seorang pimpinan untuk lebih
bekerja keras. Ia menuntut seorang pimpinan untuk datang lebih awal dari
bawahannya dan pulang paling akhir. Jepang tidak memiliki sumber daya alam dan
sedikit terhambat dalam memulai industrialisasinya, maka tidak ada alasan untuk
tidak bekerja keras jika ingin maju menyaingi negara Eropa dan Amerika,
demikian ia menekankan kepada para karyawannya.
Konosuke adalah orang yang konsisten dalam memegang
prinsip bisnisnya. Salah satu jaringan supermarket yang menyalurkian produk
Matsushita Electronics Company, Daiel, pada tahun 1979 memiliki pangsa pasar
terbesar di Jepang. Ketika mereka menjual peralatan elektronik Matsushita
dengan memberikan rabat, Konosuke marah besar dan menghentikan hubungan bisnis
dengan Daiel tanpa menghiraukan kekuatan jaringan pemasaran Daiei. Seorang pedagang
eceran yang menjual barang Matsushita meminta kepada grosir untuk mendapatkan
sebuah lukisan cat air yang ditandatangai oleh Konosuke. Pedagang kecil itu
bersedia membeli sepuluh buah air conditioner bila ia mendapatkan lukisan
tersebut. Mendengar permintaan itu, Konosuke menyempatkan diri untuk memenuhi
permintaan pedagang eceran tersebut. Di sini terlihat kesungguhan dari Konosuke
dalam melakukan usaha sampai ia bersedia memperhatikan hal yang sangat sepele.
Tahun 1975, jumlah pengangguran di Jepang mencapai satu
juta orang, angka tertinggi sesudah perang. Konosuke mengatasi masalah ini
dengan menerapkan sistem kerja setengah hari. Ia juga membekukan kenaikan gaji
bagi manajemen menengah. Pada tahun ini ekonomi Jepang mengalami kemerosotan
dan produk elektronik tidak ada yang meminta. Konosuke dengan lihai mengadakan
pameran di Moskow untuk membuka jaringan pemasaran di negara komunis ini.
Strategi ini dapat menyelamatkan tingkat penjualan Mitsushita. Dengan teratur
dan terencana Konosuke membangun jaringan pemasaran ke luar negeri. Juni
1975, North European National Service Co muncul untuk mendukung pemasaran
matsushita di daerah tersebut. Untuk
pasar Amerika, Konosuke memusatkan bisnis pemasarannnya di New Jersey. Untuk
kepentingan pemasaran ini, matsushita menjual obligasi sebesar US$ 100 juta.
Matsushita USA lalu membangun perusahaan presisi di Filipina dan diikuti oleh
pembentukan Quasar Electrik Company.
Tahun 1977, Konosuke memilih Toshihiko yamashita sebagai
penggantinya untuk jabatan presiden dan Masabru Matsushita sebagai ketua Boards
of Trustees, sedangkan Konosuke menjabat sebagai penasehat perusahaan. Konosuke
telah mampu membangun sebuah industri yang besar dengan bermodalkan kemauan
keras dan pengalaman. Seperti layaknya pengusaha lainnya, Konosuke selalu
bekerja keras dan berusaha untuk tetap konsisten dengan filosofi bisnisnya, dan
itu merupakan salah satu faktor keberhasilannya di samping banyak faktor
lainnya. Tidak seperti kebanyakan pengusaha lainnya yang memiliki jenjang
pendidikan formal yang tinggi, Konosuke dapat sukses walaupun ia tidak pernah
menyelesaikan pendidikannya. Suksesnya karena kerja keras.
Latest Latest updates on casino games - 장세레오는 starvegad starvegad 카지노사이트 카지노사이트 1xbet 1xbet 11bet 11bet bk8 bk8 bk8 bk8 クイーンカジノ クイーンカジノ m88 m88 카지노 카지노 우리카지노 쿠폰 우리카지노 쿠폰 719 Sweet Bonanza - 잔더트
BalasHapus