Kamis, 25 Oktober 2012

ORANG sukses MATSUSHITA KONOSUKE


MATSUSHITA KONOSUKE

Dari beberapa nama tokoh Jepang yang berhasil membangun perekonomian Jepang, nama Matsushita Konosuke termasuk di dalam kelompok nama tersebut. Matsushita berhasil membangun kerajaan industrinya hingga mencapai tujuh ratus sembilan puluh lima perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak seratus lima puluh ribu orang. Setelah sukses, Matsushita menulis beberapa buah buku dan majalah yang berperan dalam menyebarkan gagasan-gagasannya untuk dapat dipahami oleh masyarakat Jepang. Ia juga mengumpulkan pemuda-pemudi Jepang yang berbakat untuk dididik dan dipersiapkan sebagai generasi penerus yang siap memimpin Jepang di masa datang.
Matsushita Konosuke dilahirkan pad tahun 1894 di Wakayama, Wilayah Barat Jepang. Sebagai seorang anak bungsu dari keluarga petani tuan tanah selama empat puluh generasi, masa muda Konosuke dapat dilalui dengan baik. Kebahagiaan ini tidak dapat dinikmati lebih lama oleh Konosuke karena ayahnya menderita rugi dalam sebuah usaha spekulasi beras. Kerugian ini mengakibatkan ayahnya menjual semua harta bendanya. Konosuke lalu meninggalkan bangku pendidikan tanpa menyelesaikan bangku pendidikan dasar. Ayahnya lalu membuka sebuah toko alas kaki kayu dan usaha ini berkembang dengan lambat. Untuk mempercepat waktu dalam mengembangkan usaha, kembali ayah Konosuke bermain spekulasi beras, dan gagal lagi. Selanjutnya ayahnya pergi ke Osaka dan bekerja sebagai buruh. Setelah menderita keugian terus-menerus, saudara-saudara Konosuke mulai meninggal satu persatu karena TBC. Dalam keadaan krisis tersebut, surat ayahnya datang yang memberitahukan bahwa di Osaka ada sebuah keluarga yang membutuhkan seorang tenaga pembantu yang masih muda. Pada usia sembilan tahun, Konosuke memulai perjalannya yang pertama menuju Osaka dengan kereta api. Perjalanan itu pada tanggal 23 November 1904 pada saat perang Rusia Jepang sedang berkecamuk dengan dahsyat. Ia sampai di Osaka dan mendapatkan pekerjaan yang diberitahukan ayahnya, yaitu pekerjaan merawat anak majikannya dengan gaji 10 sen per bulan yang dibayar dalam waktu dua kali setiap bulan. Konosuke mulai memperlihatkan bakatnya yang rajin dan penuh tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini menjadikan majikannya sangat menyukainya. Tidak bulan bekerja, Konosuke akhirnya berhenti dari pekerjaan merawat bayi, tetapi majikannya membantu Konosuke untuk mendapatkan pekerjaan baru karena menilai Konosuke sebagai seorang pekerja yang baik.
Akhirnya ia bekerja di pedagang sepeda, Dodai Shoten, di Senba, Osaka. Ia bekerja keras untuk membersihkan rumah dan barang dagangan dan mulai mempelajari cara mengelola usaha itu dan memperbaiki sepeda yang rusak. Para pelanggan juga sering memintanya untuk membelikan sebungkus rokok sambil menunggu sepedanya diperbaiki. Konosuke sadar, bahwa setiap membeli 20 bungkus rokok, ia mendapat sebungkus rokok gratis. Ia mulai terkenal di antara para pelanggan karena kecerdikan dan sifat ramahnya. Suatu hari, seorang pelanggan menanyakan prosedur pembelian sepeda. Karena majikannya sedang pergi, Konosuke lalu mengunjungi calon pembeli itu. Calon pembeli itu bersedia membeli sebuah sepeda bila diberi rabat sebesar sepuluh persen. Ketika Konosuke menyampaikan kepada majikannya, majikannya hanya bisa memberi rabat sebesar lima persen. Konosuke berusaha membujuk majikannya dengan berbagai cara, tetapi tidak berhasil. Ketika Konosuke memberitahukan kepada calon pembeli tadi dan menceritakan upaya yang dilakukannya dalam membujuk majikannya, pembeli tadi akhirnya bersedia membeli sepeda dengan rabat lima persen dan menyatakan kesediaan sebagai pelanggan selama Konosuke tetap bekerja di toko sepeda itu. Belajar dari pengalaman tersebut Konosuke menyadari sepenuhnya akan pentingnya bekerja keras dan sunguh-sungguh dalam berusaha.
Suatu saat, Konosuke menemukan seorang karyawan  yang tidak jujur. Ia lalu memberitahukan hal itu kepada majikannya dan meminta karyawan tersebut agar dipecat, tetapi majikannya tidak setuju. Konosuke lalu mengancam akan mengundurkan diri bila karyawan tersebut tidak dipecat. Majikannya akhirnya menyetujui permintaan Konosuke. Konosuke berpendapat bahwa kejujuran sangat penting dalam bekerja.
Konosuke mulai tertarik pada kereta api listrik ketika trem listrik muncul pertama kali di Osaka. Tertarik akan trem listrik, Konosuke lalu bekerja di Osaka Electric Light Company sejak Oktober 1910, dengan tujuan utama untuk belajar mengenai kelistrikan. Ia bekerja pada pertama kali pada usia 16 tahun sebagai pembantu mandor yang mengatasi perbaikan kabel. Dua tahun bekerja, Konosuke memutuskan untuk sekolah pada Kansai  School of Commerce and Industri, sebuah sekolah yang buka pada malam hari di Osaka. Tahap persiapan dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu satu tahun. Untuk tingkat selanjutnya tahap listrik, Konosuke tidak dapat melanjutkan lagi karena mendapat kesulitan dalam masalah bahasa.
Usia dua puluh tahun, Konosuke memutuskan untuk menikah dan dua tahun kemudian ia diangkat menjadi penguji para mandor. Setelah bekerja selama tujuh tahun di Osaka Electric Light Company, Konosuke merasa telah memiliki pengetahuan yang memadai dalam masalah listrik dan memutuskan untuk keluar. Ia keluar pada usia 22 tahun dan dengan tabungan sebesar ¥ 20 di tambah dengan ¥ 42 dari pesangonnya. Dengan modal ¥ 62, Konosuke bermaksud untuk membuka usaha baru. Bermodalkan pengalaman memodifikasi barang, yaitu sarang lampu pijar, ia membuka usahanya. Konosuke kesulitan dalam memasarkan produksinya dan keuangannya mulai menipis. Pada saat kritis, nasib baik menyertainya ketika ia mendapat pesanan 1000 insulator kipas angin listrik. Selanjutnya, pelanggan tersebut memesan 20.000 sampai 30.000 insulator bila Konosuke mampu mengirimkan 1000 insultor sebelum akhir tahun. Konosuke lalu bekerja keras dibantu oleh iparnya. Setelah dibantu oleh beberapa sub-kontraktor lainnya, tepat pada tanggal 31 Desember, Konosuke berhasil mengirimkan insultor kipas angin listrik itu dan mendapatkan ¥ 160 sebagai imbalannya.
Dari untung yang diperoleh, Konosuke lalu menyewa gedung di jantung kota Osaka sebagai kantor pertama Matsushita Electric Manufacturing Company. Produk selanjutnya adalah kombinasi steker dengan harga 30% lebih murah dari saingannya. Produk ini segera habis diserbu pembeli. Dalam waktu dua tahun, Konosuke telah mampu memakai 30 orang karyawan. Mereka dididik untuk memproduksi peralatan listrik. Saat itu terdapat kecenderungan untuk tidak memberikan pendidikan kepada karyawan karena dipandang karyawan tersebut dapat keluar dan mendirikan perusahaan tandingan jika sudah pintar. Tetapi Konosuke berpandangan lain, ia menganggap karywan yang pandai akan mampu menghasilkan produk yang bermutu. Keyakinan ini diambil dari ajaran Bushido yang menyatakan bahwa kita tidak boleh menyerang orang yang tidak bersenjata.
Produk berikutnya adalah sebuah steker berujung dua, dan produk ini juga sangat laju di pasaran karena harga lebih murah dan kualitas yang terjamin. Untuk memperlancar usahanya, konosuke mengaktifkan sub-kontraktor dan meperluas jaringannya. Pada usia 27 tahun, Konosuke telah mampu membeli sebidang tanah dan memajukan usahanya tanpa pernah meminjam uang. Selanjutnya ia memproduksi batu baterai berbentuk lonjong untuk lampu sepeda. Ia lalu menghubungi pedagang sepeda eceran dan grosir untuk membangun jaringan penjualan. Selama tiga tahun ia membangun jaringan ini dan setiap bulan ia melakukan perjalanan dari Osaka ke Tokyo untuk mengunjungi para penyalurnya. Popularitasnya mulai berkembang dan para penyalur selalu menanti kedatangan Konosuke.
Harga jual yang ditetapkan oleh konosuke adalah sangat wajar dan konosuke selalu berhati-hati dalam menentukan harga. Konosuke sangat konsisten dengan harga yang ditentukannya dan tidak pernah memberlakukan rabat. Kepada para penyalurnya ia menekankan bahwa mereka masih tetap untung walaupun menjual dengan harga yang lebih murah. Tahun 1927 Konosuke memproduksi lampu sepeda berbentuk segi empat dengan merek National. Setelah yakin akan produksinya yang baru, Konosuke mencoba mengiklankannya dengan cara lain, Konosuke tidak menyukai cara iklan melalui media massa. Ia lalu memberikan secara gratis 10.000 lampu kepada para konsumen. Permasalahan timbul karena Konosuke hanya memproduksi kerangka luar dan tidak membuat batu baterai yang berfungsi sebagai sumber tenaga. Ia lalu meminta 10.000 buah batu baterai untuk melancarkan promosinya. Tetapi perusahaan tersebut menolak. Setelah membujuk beberapa kali tetap tidak berhasil. Konosuke teringat akan strategi “take and give”. Konosuke lalu bersedia memesan 20.000 batu baterai setiap tahun bila ia diberi contoh 10.000 secara gratis. Konosuke lalu memulai promosinya, dan dampak yang terjadi adalah Konosuke mampu menyalurkan 470.000 lampu selama satu tahun. Keuntungan besar diperoleh oleh Konosuke dari perusahaan batu baterai dan peristiwa ini terkenal sebagai legenda matsushita. Bakat utama yang menentukan keunggulan Konosuke adalah kemampuannya dalam mengorganisir jaringan sub kontraktor, memproduksi barang yang dihasilkan laba berlipat dan dapat dengan cepat  memproduksi barang baru sebagai pengganti barang yang lama. Ia sangat menghormati orangtuanya dan berusha keras memenuhi pesan ayahnya yang meninggal ketika Konosuke berusia 10 tahun. Kemampuan utama yang paling mendukung usahanya adalah kelihaiannya dalam meramalkan penjualan dan keuntungan yang akan diperoleh. Kemampuannya dalam meramalkan daya tampung pasar jarang meleset.
Perang Dunia terjadi dan perusahaan Konosuke tetap berjalan tetapi dengan produk yang berbeda. Konosuke memproduksi suku cadang bagi keperluan kapal laut dan kapal terbang bagi Angkatan Perang Kerajaan Jepang. Setelah perang usai, pengaruh Konosuke dalam Kamar Dagang Osaka mulai dihapus karena keterlibatannya dalam pembuatan suku cadang untuk perang. Konosuke mencoba untuk membela diri dengan mengatakan bahwa keterlibatannya karena dipaksa oleh Angkatan Perang Kerajaan. Pembelaannya gagal dan Konosuke dilarang melakukan bisnis karena ia terliat dalam memproduksi amunisi untuk perang. 40 buah perusahaan Konosuke yang terlibat dalam perang segera dibubarkan dan Konosuke hanya dapat melakukan kontrol secara tidak langsung terhadap sisa perusahaannya karena tidak dapat memegang  jabatan resmi. Atas usaha Konosuke dalam membantu untuk membentuk serikat buruh, tahun 1949 sanksi terhadap Konosuke dihapus dan ia  diperbolehkan untuk melakukan bisnis kembali. Setahun kemudian, Perang Korea pecah dan Konosuke mendapat pesanan dari Angkatan Perang Amerika sebesar ¥ 400 juta. Modal baru segera diperoleh untuk menggerakkan usahanya. Tahun 50-an, Konosuke melakukan perjalanan keliling Eropa dan Amerika untuk mempelajari peluang usaha di wilayah tersebut. Hasil dari perjalannya itu adalah sebuah keputusan untuk melakukan kerja sama dengan Philip’s dari Belanda. Kerja sama dilakukan dengan modal awal sebesar ¥ 600 juta dan Philip’s memberikan modal sebesar 30% dan meminta bayaran sebesar 7% atas pengetahuan tehnik mereka. Konosuke merundingkan angka-angka tersebut dan akhirnya berhasil menekan sampai 5%. Selanjutnya ia meminta nilai sebesar 3% atas posisi penasehat pada perusahaan patungan ini. Pada awalnya Philip’s terkejut atas Konosuke, akan tetapi akhirnya mereka setuju karena atas pemintaan Konusuke, akan tetapi akhirnya mereka setuju karena kelihaian Konosuke  dalam berunding. Strategi Konosuke akhirnya dapat menekan biaya kemampuan tehnik hanya tinggal 2%.
Akhirnya berdiri perusahaan patungan yang merupakan cikal bakal perusahaan Matsushita Electronics Company yang kemudian hari berkembang menjadi industri raksasa. Produksi awal dimulai dengan bola lampu, lampu tabung hampa, lampu neon dan transistor radio di Jepang. Perusahaan ini dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan keuntungan yang diperoleh  sangat besar. Kerja sama ini berakhir pada tahun 1967 dan kedua perusahaan mendapatkan honor royalty masing-masing sebesar 2,5%. Sebagai seorang pionir. Konosuke menuntut seorang pimpinan untuk lebih bekerja keras. Ia menuntut seorang pimpinan untuk datang lebih awal dari bawahannya dan pulang paling akhir. Jepang tidak memiliki sumber daya alam dan sedikit terhambat dalam memulai industrialisasinya, maka tidak ada alasan untuk tidak bekerja keras jika ingin maju menyaingi negara Eropa dan Amerika, demikian ia menekankan kepada para karyawannya.
Konosuke adalah orang yang konsisten dalam memegang prinsip bisnisnya. Salah satu jaringan supermarket yang menyalurkian produk Matsushita Electronics Company, Daiel, pada tahun 1979 memiliki pangsa pasar terbesar di Jepang. Ketika mereka menjual peralatan elektronik Matsushita dengan memberikan rabat, Konosuke marah besar dan menghentikan hubungan bisnis dengan Daiel tanpa menghiraukan kekuatan jaringan pemasaran Daiei. Seorang pedagang eceran yang menjual barang Matsushita meminta kepada grosir untuk mendapatkan sebuah lukisan cat air yang ditandatangai oleh Konosuke. Pedagang kecil itu bersedia membeli sepuluh buah air conditioner bila ia mendapatkan lukisan tersebut. Mendengar permintaan itu, Konosuke menyempatkan diri untuk memenuhi permintaan pedagang eceran tersebut. Di sini terlihat kesungguhan dari Konosuke dalam melakukan usaha sampai ia bersedia memperhatikan hal yang sangat sepele.
Tahun 1975, jumlah pengangguran di Jepang mencapai satu juta orang, angka tertinggi sesudah perang. Konosuke mengatasi masalah ini dengan menerapkan sistem kerja setengah hari. Ia juga membekukan kenaikan gaji bagi manajemen menengah. Pada tahun ini ekonomi Jepang mengalami kemerosotan dan produk elektronik tidak ada yang meminta. Konosuke dengan lihai mengadakan pameran di Moskow untuk membuka jaringan pemasaran di negara komunis ini. Strategi ini dapat menyelamatkan tingkat penjualan Mitsushita. Dengan teratur dan terencana Konosuke membangun jaringan pemasaran ke luar negeri. Juni 1975, North European National Service Co muncul untuk mendukung pemasaran matsushita di daerah tersebut. Untuk pasar Amerika, Konosuke memusatkan bisnis pemasarannnya di New Jersey. Untuk kepentingan pemasaran ini, matsushita menjual obligasi sebesar US$ 100 juta. Matsushita USA lalu membangun perusahaan presisi di Filipina dan diikuti oleh pembentukan Quasar Electrik Company.
Tahun 1977, Konosuke memilih Toshihiko yamashita sebagai penggantinya untuk jabatan presiden dan Masabru Matsushita sebagai ketua Boards of Trustees, sedangkan Konosuke menjabat sebagai penasehat perusahaan. Konosuke telah mampu membangun sebuah industri yang besar dengan bermodalkan kemauan keras dan pengalaman. Seperti layaknya pengusaha lainnya, Konosuke selalu bekerja keras dan berusaha untuk tetap konsisten dengan filosofi bisnisnya, dan itu merupakan salah satu faktor keberhasilannya di samping banyak faktor lainnya. Tidak seperti kebanyakan pengusaha lainnya yang memiliki jenjang pendidikan formal yang tinggi, Konosuke dapat sukses walaupun ia tidak pernah menyelesaikan pendidikannya. Suksesnya karena kerja keras.

Orang SUKSES WALT DISNEY


WALT DISNEY
MEMBANGUN KERAJAAN HIBURAN KELUARGA

The Wonderful World of Disney dan merupakan gambaran seseorang yang telah berhasil mencapai segala sasaran cita-citanya. Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pedoman yang diikuti oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, harus bekerja berat, pantang menyerah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, adalah wanita Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada
Namun ada satu gagasan yang selalu mengusik pikiran Walt Disney gagasan bekerja sendiri terutama karena ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diperlukan bila musim sibuk berlalu. Ia gembira dengan prospek itu karena dua hal. Pertama, ia ingin berdiri sendiri, dan kedua, ia sangat ingin melakukan sesuatu yang baru dan orisinil, tidak hanya memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bersama dengan seorang teman, Ube Iwerks, mendirikan agen seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah suatu rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat kesepakatan dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan restoran baru itu tanpa membayar sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus membuat poster-poster iklan untuk restoran itu.
Di samping bekerja untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk mengerjakan proyek lain. Untuk menarik pelanggan, Walt merancang suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke suatu toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak diperlukan. Lalu Walt akan menawarkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang harus dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung cukup banyak uang yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.
Bisnis ini tampak memberikan harapan besar, tetapi pada suatu hari Walt menemukan suatu iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi dilema: Apakah ia akan mempertahankan bisnisnya dengan Ube atau akan mencoba memenuhi impian sejak masa kanak-kanaknya untuk membuat animasi kartun? Sekali ia telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang akan menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.
Pertimbangan ini mendorong dia memberatkan menerima pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney akhirnya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan segera menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh perannya akan menjadi populer di seluruh dunia.
KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala aspek iklan film dan tak berapa lama menyadari kemampuan kartunis muda ini. Tak lama sesudah mulai, Walt diberi tugas membuat poster seorang pria yang mengenakan topi menurut mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, tetapi hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “akhirnya muncul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya sudah bosan dengan wajah-wajah cantik ini.”
Keorisinilan dan visi Walt tentang barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa teman dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menganggap dia pengacau. Oleh sebab itu, mereka tidak mau membiarkan dia mencoba suatu teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia mempunyai gagasan cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, lalu memotretnya dan menumpuknya dan akhirnya memfilmkannya. Pimpinan tidak mau mendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang lama sudah cukup memberikan hasil sampai saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengubah teknik-teknik mereka, karena dengan cara itu pun para pelanggan sudah puas. Walt Disney tahu bahwa dia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt akhirnya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melakukan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.
Di sebuah garasi kosong yang sudah dirombak jadi studio, ia mulai membuat film-film animasi pendek dengan menggunakan teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan hasilnya kepada seorang pemimpin bisokop terkenal. Orang itu sangat terkesan. Sketsa-sketsa dan teknik film Walt sangat berbeda dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama segera diputar di bioskop-bioskop.
Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk menggantikan iklan-iklan agar penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt disenangi penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek sebagai si orang muda eksentrik” tetapi disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.
Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan membeli kamera sendiri dengan uang simpanannya. Film-film kartun menjadi semakin populer. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk usaha kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia mempekerjakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mandiri menjadi kenyataan pada waktu ia baru berumur 20 tahun.
Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya produksi tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang hasilnya untuk memperbaiki hasilnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, segera mengakibatkan kebangkrutan.
Ini merupakan masa suram dalam hidupnya; ia telah beranggapan bahwa masa sulitnya akhirnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di sebuah bangku kecil, satu-satunya perabot yang dia miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu ia harus pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.
Akhirnya ia berhasil mendapatkan kontrak pembuatan kartun animasi untuk mendidik anak-anak pentingnya menyikat gigi. Pada suatu malam, dokter gigi yang memesan kartun ini datang menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak punya sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di tempat tukang sepatu untuk direparasi, dan saya tidak punya uang untuk mengambilnya.”
Walaupun menghadapi keadaan yang serba menyusahkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada sebuah gagasan di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-abu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad kuat untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.
Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang mengharapkan mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California beberapa waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mengunjungi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.
Untuk maju dalam suatu bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney segera menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum dia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat karenanya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa ia tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar bila mereka tak dapat menemukan pekerjaan dan mereka yang dapat mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam masa sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam golongan kedua.
Pengalaman mengajar dia bahwa orang harus sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari tempat bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pengusaha bioskop. Ia hanya menggunakan kembali pengalaman yang sudah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga ia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian cerita Alice in Wonderland yang telah mulai dibuat oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan uang $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar daripada yang diharapkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney bisa membeli rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin menciptakan sesuatu yang baru dan yang benar-benar orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cerdik yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan cepat menjadi bintang tenar di seluruh dunia, dan bahkan lebih terkenal daripada banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kedatangan Mickey dengan kurang bersemangat.
Kira-kira pada waktu itu, film berbicara mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan kelompok pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang baru. Dengan teknik baru ini ia tidak perlu lagi menggunakan kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, ia menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.
Disney makin menyadari bahwa kalau ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia harus membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia harus mengelilingi dirinya dengan asisten-asisten orang pintar yang mampu menawarkan produk bermutu. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para asisten.
Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering menggunakan cara-cara tipu daya kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah keadaan ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, tempat ia akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu segera mulai tampak seperti kebun binatang. Soalnya, untuk membuat tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan nyata dengan berbagai binatang yang diamati oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter tentang keajaiban alam pada waktu yang akan datang. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini ia membutuhkan waktu dua tahun penuh kerja keras. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.
Tidak lama sesudah itu, ia membangun studio film modern di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ ia tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap ia menjadi apa yang diinginkannya dahulu. Saya hanya bekerja dengan baik kalau ada hambatanm yang harus kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berjalan dengan terlalu lancar karena saya takut terjadinya perubahan mendadak dalam situasi ini.
Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa kontrak dari ketentaraan untuk membuat film dokumenter dan poster perang. Begitu perang selesai, bisnis makin sibuk bagi Disney Studios, dan Walt semakin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering bekerja sampai larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya ia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, potongan-potongan kertas ini sering kali mengandung gagasan besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan kebanyakan film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.
Pada tahun 1950-an, impian fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai berkembang. Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini gila-gilaan. Sekali lagi, Disney akan menunjukkan bahwa impian manusia dapat menjadi kenyataan.
Gagasan menciptakan Disneyland muncul, ketika ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman wisata sangat luas tempat anak-anak dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney akhirnya memutuskan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun dapat mengubah keputusannya.
Disneyland akhirnya terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya mendengarkan saya sendiri, tamanku ini tidak akan selesai. Inilah, akhirnya, sesuatu yang dapat saya sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang paling besar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, ia tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: penerima 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang manusia terkaya di dunia. Ia telah mewujudkan impian-impiannya jauh melebihi harapannya yang paling muluk.

Orang SUKSES STEVE JOBS


STEVE JOBS

Lahir pada tahun 1955 Los Altos California; Bersama dengan Steve Wozniak, pendiri perusahaan Apple Komputer dan telah menjadi  multi-jutawan sebelum berumur 30 tahun. Dimulai dengan perusahaan NeXT untuk membuat sistem pendidikan dengan harga yang terjangkau, menemukan bahwa menjual software lebih baik dari pada menjual hardware.
Pada February 1955, Jobs tidak merasa senang bersekolah di Mountain View, jadi keluarganya pindah ke Los Altos, California, dimana Steven melanjutkan ke sekolah tinggi Homestead. Guru elektroniknya di sekolah tinggi Homestead, Hohn McCollum, memanggilnya sebagai "something of a loner" dan "always had a different way of looking at things."
Setelah selesai sekolah, Jobs melanjutkan mengajar di perusahaan elektronika Hewlett-Packard di Palo Alto, California. Disana dia direkrut sebagai karyawan selama musim panas. Karyawan lain di Hewlett-Packard adalah Stephen Wozniak seorang yang drop-out dari University of California di Berkeley. Seorang insinyur whiz dengan kemampuan elektronika seperti gadgets, Wozniak pada waktu itu mengenalkan "blue box," hasil karyanya, sebuah telepon genggam ilegal yang dapat digunakan untuk komunikasi sambungan langsung jarak jauh. Jobs membantu Wozniak menjual beberapa nomor kepada pelanggan.
Steve Jobs bekerja untuk Atari setelah lulus dari Reed College, Jobs menemukan temannya Steve Wozniak. Dua desainer komputer game dan telepon "blue box", mendapatkan lebih banyak keahlian mereka dari klub komputer Homebrew. Memulai kerja di sebuah garasi milik keluarganya, mereka mengatur usahanya ketika toko Byte di Mountain View membeli lima puluh komputer assembling mereka. Dari sinilah dimulainya perusahaan komputer Apple didirikan. Nama ini berdasarkan nama buah favorit Job dan logonya dipilih untuk mempresentasikan nama perusahaan dan kata-kata bitnya. Menjelang awal tahun 1980 Jobs mengkontrol langsung bisnis perusahaan, dengan sukses memilih presiden yang akan mengambil alih organisasi supaya lebih tinggi lagi. Dengan latar belakang tahun 1985 Jobs melepaskan kekuatannya kepada John Sculley, setelah mendapat pendanaan baru untuk melanjutkan perusahaan NeXT.
Steve Jobs melakukan inovasi ide tentang personal komputer sehingga merevolusi industri hardware and software komputer. Ketika Jobs berumur 21 tahun, dia dan temannya, Wozniak, membuat personal komputer yang disebuat Apple. Apple merubah ide orang tentang komputer dari kotak besar yang penggunaan hanya oleh perusahaan besar dan pemerintah menjadi kotak kecil yang digunakan orang biasa. Tidak ada perusahaan yang melakukan demokratisasi komputer untuk pengguna yang lebih mudah lagi dari komputer buatan perusahaan Apple. Software buatan Jobs melakukan riset untuk Macintosh yang mengenalkan tampilan windows dan teknologi mouse yang dibuat standar untuk semua aplikasi pada software.
Dua tahun setelah membuat Apple I, Jobs memperkenalkan Apple II. Apple II adalah personal komputer untuk rumah dan usaha kecil selama kurang lebih 5 tahun. Ketika Macintosh dikenalkan pada tahun 1984, yang dipasarkan untuk usaha menengah dan besar. Macintosh mengambil langkah yang pertamanya dalam mengadaptasi personal komputer untuk kebutuhan kerja perusahaan. Pekerja di kantor mendapatkan kemudahan pengetahuan komputer dalam aktifitas harian melalui tampilan Macintosh yang mudah digunakan. Steve Jobs menyadari sebagai orang muda yang brilian di Silicon Valley, karena dia melihat permintaan masa depan dari industri komputer. Dia merasa mampu membuat personal komputer untuk pasar dari produknya. "Personal komputer dibuat berdasarkan revolusi hardware pada tahun 1970 dan perubahan dramatis berikutnya akan datang pada revolusi software," kata Jobs. Ide inovasinya dengan penggunaan yang mudah untuk Macintosh merubah desain dan fungsi dari tampilan software untuk komputer. Tampilan Macintosh memungkinkan orang untuk berinteraksi lebih mudah dengan komputer, karena mereka menggunakan mouse untuk mengklik pada display obyek pada screen untuk melakukan fungsi perintah tertentu. Macintosh mendapatkan perintah komputer yang memudahkan orang dalam menggunakan komputer. Setelah berhenti dari perusahaan Apple, Jobs akan melanjutkan tantangan dirinya untuk membuat komputer dan software untuk riset dan pendidikan dengan memulai membangun perusahaan baru seperti komputer NextStep.

Orang SUKSES SOICHIRO HONDA


SOICHIRO HONDA
(Montir tangguh yang menjadi bos industri mobil Jepang)

Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di antara Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh tanaman teh yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu.
Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi pengusaha bengkel  sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-kanak akibat kekurangan obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh.
Walaupun Gihei Honda miskin, namun ia suka pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli para tetangganya menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga keterampilannya menangani mesin menurun pada anak sulungnya.
Sebelum masuk sekolah pun Soichiro sudah senang, membantu ayahnya di bengkel besi. Ia juga sangat terpesona melihat dan mendengar dengum mesin penggiling padi yang terletak beberapa kilometer dari desanya.
Di sekolah prestasinya rendah. Honda mengaku ulangan-ulangannya buruk. Ia tidak suka membaca, sedangkan mengarang dirasakannya sangat sulit. Tidak jarang ia bolos. “Sampai sekarang pun saya lebih efisien belajar dari TV daripada dari membaca. Kalau saya membaca, tidak ada yang menempel di otak,” katanya.
Ketika sudah kelas lima dan enam, bakat Soichiro tampak menonjol di bidang sains. Walaupun saat itu baru belasan tahun, namun dalam kelas-kelas sains di Jepang sudah dimunculkan benda-benda seperti baterai, timbangan, tabung reaksi dan mesin. Dengan mudah Soichiro menangkap keterangan guru dan dengan mudah ia menjawab pertanyaan guru.
Beberapa waktu sebelum itu, untuk pertama kalinya Soichiro melihat mobil. “Ketika itu saya lupa segalanya. Saya kejar mobil itu dan berhasil bergayut sebentar di belakangnya. Ketika mobil itu berhenti, pelumas menetes ke tanah. Saya cium tanah yang dibasahinya. Barangkali kelakuan saya persis seperti anjing. Lalu pelumas itu saya usapkan ke tangan dan lengan. Mungkin pada saat itulah di dalam hati saya timbul keinginan untuk kelak membuat mobil sendiri. Sejak saat itu kadang-kadang ada mobil datang ke kampung kami. Setiap kali mendengar deru mobil, saya berlari ke jalan, tidak peduli pada saat itu saya sedang menggendong adik.”
Soichiro hanya mengalami duduk di bangku sekolah selama sepuluh tahun. Sesudah lulus SD, anak nakal itu dikirim ke sekolah menengah pertama di Futumata yang tidak jauh dari kediamannya. Lulus dari sekolah menengah itu ia pulang ke rumah ayahnya. Gihei Honda sudah beralih dari pandai besi menjadi pengusaha bengkel sepeda. Gihei Honda memiliki majalah The World of Wheels yang dibaca Soichiro dengan penuh minat.
Di majalah itu sebuah bengkel mobil dari Tokyo memasang iklan mencari karyawan. Soichiro buru-buru melamar dan ia diterima. Walaupun ayahnya khawatir, namun Soichiro diantar juga ke kota besar itu.
Honda hampir tidak percaya pada telinganya Honda merasa saat menunggu dipanggil belajar menjadi montir itu benar-benar merupakan ujian ketabahan yang paling berat, yang pernah dihadapinya seumur hidupnya. Di masa-masa setelah itu ia sudah tidak takut lagi menghadapi rintangan apa pun berkat ketabahan yang diperolehnya selama menjadi kacung.
Honda yang selama kariernya tidak tahu banyak mengenai uang, Cuma mendapat keuntungan sedikit sekali tahun pertama itu. Tetapi Honda merasa beruntung karena bengkelnya sukses. Ia memutuskan untuk menabung dan memperkirakan selama masa kerjanya akan mampu mengumpulkan sampai 1.000 yen.
Selama hidupnya Honda terkenal sebagai penemu. Ia memegang hal paten lebih dari 100 penemuan pribadi. Yang pertama, ditemukannya ialah teknik pembuatan jari-jari mobil dari logam. Ketika itu mobil-mobil di Jepang memakai jari-jari kayu yang mudah terbakar. Perusahaan-perusahaan Jepang segera mengekspor jari-jari logam itu sampai ke India. Pada umur 25 tahun ia memperoleh keuntungan 1.000 yen sebulan.
Perusahaan juga menghargai orang-orang muda dan selalu merekrut orang-orang muda untuk memberi “darah baru” dan gagasan segar. Ketika Honda mengundurkan diri tahun 1973, yang dipilihnya sebagai pengganti ialah Kyoshi Kawashima, kepala bagian riset perusahaan Honda. Selama sejarahnya, perusahaan Honda hanya pernah mengalami pemogokan sekali pada tahun 1954. Ketika itu Honda dan manajemen di satu pihak menghadapi pekerja-pekerja dan adik Honda di Pihak lain. Tetapi sebagai layaknya perusahaan di Jepang semuanya itu diselesaikan dengan musyawarah.
Sejak tahun 1973 Honda pindah ke pasaran kendaraan beroda empat untuk bisa tetap mengembangkan jumlah penghasilan perusahaan. Stafnya yang pada masa Honda bertambah 10% setiap tahun. Kalau mereka bertambah tua, artinya beban perusahaan akan bertambah berat. Padahal Honda menghadapi persaingan berat di pasaran dalam negeri dan luar negeri. Untuk bisa tetap menciptakan pasaran baru mereka harus selalu mencari teknik yang unik dan efisien serta menjual produk dengan harga bersaing.
Namun ketika Honda dan Fujisawa mengundurkan diri pada musim gugur tahun 1973, Honda berkata, “Saya bisa mundur tanpa perasaan khawatir, karena saya yakin perusahaan akan terus maju dengan penuh semangat, menanggulangi pelbagai kesulitan dan luwes, tanpa kehilangan kesegarannya.”

“Terus terang saya merasa muda dalam hal mental maupun fisik,” kata Honda. “Saya kira kalian tidak bisa menang dari saya. Namun saya mesti mengakui sekarang saya sering merasa iri hati pada orang muda. Saya diberi tahu bahwa di Amerika pemimpin umum perusahaan berumur 40-an dan perusahaan yang dipimpin orang berusia 60-an tahun sering mengalami stagnasi. Kita sekarang memang memasuki zaman baru yang memerlukan nilai-nilai baru. Walaupun saya dan wakil pemimpin umum merasa kami masih muda, kami kira umur kami sudah lewat untuk memimpin.”
Kalau saya menengok kembali ke belakang, saya lihat bahwa yang saya buat tidak lain daripada kesalahan, serentetan kegagalan dan serentetan sesalan,” kata Honda. “Tetapi saya juga bangga untuk keberhasilan saya. Walaupun saya sering membuat kesalahan dan kegagalan, namun semua itu tidak pernah disebabkan oleh hal sama. Saya tidak pernah mengulangi kesalahan dan saya selalu berusaha sekuat mungkin untuk memperbaiki diri. Dalam hal itu saya berhasil.
“Ia tetap memegang saham terbesar di perusahaannya. Ketika mengundurkan diri tahun 1973 penghasilannya mendekati 1,7 miliar dolar. Walaupun sudah pensiun omongannya masih didengar. Katanya, masa depan industri Jepang bukan ditentukan oleh untuk cepat, tetapi oleh mutu barang yang kita buat dan pengaruhnya terhadap kepentingan sesama manusia. Kalau kita membuat barang yang menyebabkan banyak polusi kemungkinan kita akan untung, tetapi hanya sebentar, sesudah itu bangkrut. Kami di perusahaan Honda sering bergurau: Enak juga ada perusahaan-perusahaan besar yang kerjanya hanya memikirkan untung besar saja. Akibatnya perusahaan kecil seperti Honda mendapat kesempatan untuk membuat  barang yang baik.









Orang SUKSES KOLONEL HARLAND SANDERS


KOLONEL HARLAND SANDERS

Kolonel Harland Sanders, lahir pada tanggal 9 September 1890. Mulai aktif dalam mewaralabakan (franchise) bisnis ayamnya pada usia 65 tahun. Saat ini, usahanya yang dikenal dengan Kentucky Fried Chicken atau KFC® telah tumbuh menjadi salah satu yang terbesar dalam sistem makanan siap saji di dunia. Sosok Kolonel Sanders, pionir dalam restoran siap saji menjadi simbol dari semangat kewirausahaan.
Lebih dari satu miliar ayam goreng hasil resep Kolonel dinikmati setiap tahunnya. Dan itu tidak hanya di Amerika Utara. Bahkan tersedia hampir di 80 negara di seluruh dunia.
Pada umur 6 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ibunya sudah tidak bisa bekerja lagi, dan Harland muda sudah harus menjaga adik laki-lakinya yang baru berumur 3 tahun dan suster bayinya. Dengan kondisi ini ia harus memasak untuk keluarganya. Pada umur 7 tahun ia sudah pandai memasak di beberapa tempat memasak. Pada usia 10 tahun ia mendapatkan pekerjaan pertamanya didekat pertanian dengan gaji 2 dolar sebulan. Ketika berumur 12 tahun ibunya kembali menikah dan ia meninggal rumah tempat tinggalnya dekat Henryville, Ind., untuk mendapatkan pekerjaan di pertanian di daerah Greenwood, Ind. Dia berganti-ganti pekerjaan selama beberapa tahun, pertama sebagai tukang parkir pada usia 15 tahun di New Albany, Ind., dan kemudian sebagai pada usia 16 tahun menjadi tentara yang dikirim selama 6 bulan di kuba.
Setelah itu ia menjadi petugas pemadam kebakaran, belajar ilmu hukum melalui korespondensi, praktik dalam pengadilan, asuransi, operator kapal feri, penjual ban, dan operator bengkel. Pada usia 40 tahun Kolonel mulai memasak untuk orang yang yang bepergian yang singgah di bengkelnya di Corbin, Ia belum punya restoran pada saat itu, tetapi ia menyajikan makanannya pada meja makannya di ruang makan di bengkelnya.
Semakin banyak orang yang datang ke tempatnya untuk makan, akhirnya ia pindah ke seberang jalan dekat penginapan dan restoran yang kapasitasnya 142 orang. Selama hampir 9 tahun ia menggunakan resep yang dibuatnya dengan teknik dasar memasak hingga saat ini.
Citra Sander semakin baik. Gubernur Ruby Laffoon memberi penghargaan Kentucky Colonel pada tahun 1935 atas kontribusinya bagi Negara bagian cuisine. Dan pada tahun 1939, Keberadaannya pertama kali terdaftar di Duncan Hines "Adventures in Good Eating."
Pada awal tahun 1950 jalan raya baru antar negara bagian direncanakan melewati kota Corbin. Melihat akan berakhir bisnisnya, Kolonel menutup restorannya. Setelah membayar sejumlah uang, ia mendapatkan tunjangan sosial hari tuanya sebesar $105.
Percaya diri dengan kualitas ayam gorengnya, Kolonel meyakinkan dirinya untuk membuka usaha waralaba yang dimulai tahun 1952. Ia pergi jauh menyeberangi Negara bagian dengan mobil dari satu restoran ke restoran lainnya, memasak sejumlah ayam untuk pemilik restoran dan karyawannya. Jika reaksi yang terlihat bagus, ia menawarkan perjanjian untuk mendapatkan pembayaran dari setiap ayam yang laku terjual. Pada tahun 1964, Kolonel Sanders mempunyai lebih dari 600 outlet waralaba untuk ayam gorengnya di seluruh Amerika dan Kanada. Pada tahun itu, ia menjual bunga dari pembayarannya untuk perusahaan Amerika sebanyak 2 juta dolar kepada sejumlah grup investor termasuk John Y. Brown Jr., yang kemudian menjadi Gubernur Kentucky dari tahun 1980 sampai 1984. Kolonel mengingatkan untuk menjadikan terbuka perusahaannya bagi publik. Pada tahun 1976, sebuan survey independen memberi peringkat kedua dunia sebagai selebriti yang terkenal di dunia.
Dibawah pemilik baru, perusahaan Kentucky Fried Chicken tumbuh dengan cepat. Kemudian menjadi perusahaan terbuka pada 17 Maret 1966, dan terdaftar pada New York Stock Exchange pada 16 Januari 1969. Lebih dari 3,500 waralaba dan restoran yang dimiliki perusahaan beroperasi hampir di seluruh dunia ketika Heublein Inc. mengakusisi perusahaan KFC pada 18 Juli 1971 seharga $285 million.
Kentucky Fried Chicken menjadi anak perusahaan dari R.J. Reynolds Industries, Inc. (sekarang RJR Nabisco, Inc.), semenjak Heublein Inc. diakuisisi oleh Reynolds pada tahun 1982. KFC diakuisisi pada Oktober 1986 dari RJR Nabisco, Inc. oleh PepsiCo, Inc., seharga kurang lebih 840 juta dolar.
Pada Januari 1997, PepsiCo, Inc. mengumumkan spin-off restoran cepat sajinya -- KFC, Taco Bell dan Pizza Hut – menjadi perusahaan restoran independen, Tricon Global Restorans, Inc. Pada Mei 2002, perusahaan mengumumkan menerima persetujuan pemilik saham untuk merubah nama perusahaan menjadi Yum! Brands, Inc. Perusahaan, yang dimiliki oleh A&W All-American Food Restorans, KFC, Long John Silvers, Pizza Hut dan Taco Bell restorans, adalah perusahaan restoran terbesar di dunia dalam kategori unit system dengan jumlah mendekati 32,500 di lebih dari 100 negara dan wilayah.
Sampai akhirnya ia terserang penyakit leukemia pada tahun 1980 di usia 90 tahun, Kolonel telah melakukan perjalanan 250,000 mil dalam satu tahun kunjungan restoran KFC mengelilingi dunia.
Dan itu semua dilakukan oleh seorang laki-laki berusia 65 tahun yang menggunakan uang jaminan sosialnya untuk memulai usaha.
Impian untuk sukses tidak harus impian masa kecil, bisa juga saat usia sudah senja.
Inilah kegigihan Kolonel Sanders pendiri waralaba ayam goreng terkenal KFC. Dia memulainya di usia 66 tahun, pensiunan angkatan darat dari negara adidaya, tidak memiliki uang sepeser pun kecuali dari tunjangan hari tuanya, yang semakin menipis. Dia memiliki keahlian dalam memasak, dia tawarkan resep masakannya ke lebih dari 1.000 restoran di negaranya. Akhirnya restoran yang ke-1008, menerima resepnya tersebut dan kini kita dapat menikmatinya di Indonesia, Kentucky Fried Chicken.
Mungkin impian Kolonel Sanders sangat sederhana, ingin memiliki uang yang layak untuk hidup di hari tuanya yang tinggal sebentar lagi.

Orang SUKSES CIPUTRA


CIPUTRA
MAESTRO REAL ESTATE INDONESIA

Ciputra. Dialah pelopor bisnis properti modern di Indonesia dan pendiri sekaligus ketua umum pertama REI (perhimpunan  perusahaan real estate Indonsia), sehingga dijuluki Bapak Real estate Indonesia. Ciputra juga orang Indonesia pertama yang dipercaya menjadi World President FIaBCI, organisasi pengusaha realestast internasional. Bagi para konsumen properti, nama Ciputra telah menjadi brand yang menjanjikan kualitas produk sekaligus prospek investasi yang menguntungkan. Di kalangan pelaku bisnis properti, Ciputra identik dengan raksasa bisnis yang sering menjadi rujukan sekaligus pesaing.
Karya-karya besar Ciputra begitu beragam, karena hampir semua subsektor properti dijamahnya. Ia kini mengendalikan 5 kelompok usaha Jaya, Metropolitan, Pondok Indah, Bumi Serpong Damai, dan Ciputra Development yang masing-masing memiliki bisnis inti di sektor properti. Proyek kota barunya kini berjumlah 11 buah tersebar di Jabotabek, Surabaya, dan di Vietnam dengan luas lahan mencakup 20.000 hektar lebih. Ke-11 kota baru itu adalah Bumi Serpong Damai, Pantai Indah Kapuk, Puri Jaya, Citraraya Kota Nuansa Seni, Kota Taman Bintaro Jaya, Pondok Indah, Citra Indah, Kota Taman Metropolitan, CitraRaya Surabaya, Kota Baru Sidoarjo, dan Citra Westlake City di Hanoi, Vietnam. Proyek-proyek properti komersialnya, juga sangat berkelas dan menjadi trend setter di bidangnya. Lebih dari itu, proyek-proyeknya juga menjadi magnit bagi pertumbuhan wilayah di sekitarnya. Perjalanan bisnis Ciputra dirintis sejak masih menjadi mahasiswa arsitektur Institut Teknologi Bandung. Bersama Ismail Sofyan dan Budi Brasali, teman kuliahnya, sekitar tahun 1957 Ciputra mendirikan PT Daya Cipta. Biro arsitek milik ketiga mahasiswa tersebut, sudah memperoleh kontrak pekerjaan lumayan untuk masa itu, dibandingkan perusahaan sejenis lainnya. Proyek yang mereka tangani antara lain gedung bertingkat sebuah bank  di Banda Aceh. Tahun 1960 Ciputra lulus dari ITB. Ke Jakarta…Kita harus ke Jakarta, sebab di sana banyak pekerjaan, ujarnya kepada Islamil Sofyan dan Budi Brasali. Keputusan ini menjadi tonggak sejarah yang menentukan  jalan hidup Ciputra dan kedua rekannya itu. Dengan bendera PT Perentjaja Djaja IPD, proyek bergengsi yang ditembak Ciputra adalah pembangunan pusat berbelanjaan di kawasan senen. Dengan berbagai cara, Ciputra adalah berusaha menemui Gubernur Jakarta ketika itu, Dr. R. Soemarno, untuk menawarkan proposalnya. Gayung bersambut. Pertemuan dengan Soemarno kemudian ditindak lanjuti dengan mendirikan PT Pembangunan Jaya, setelah terlebih dahulu dirapatkan dengan Presiden Soekarno. Setelah pusat perbelanjaan Senen, proyek monumental Ciputra di Jaya selanjutnya adalah Taman Impian Jaya Ancol dan Bintaro Jay. Melalui perusahaan yang 40% sahamnya dimiliki Pemda DKI inilah Ciputra menunjukkan kelasnya sebagai entrepreuneur sekaligus profesional yang handal dalam menghimpun sumber daya yang ada menjadi kekuatan bisnis raksasa. Grup Jaya yang didirikan tahun 1961 dengan modal Rp. 10 juta, kini memiliki total aset sekitar Rp. 5 trilyun. Dengan didukung kemampuan lobinya, Ciputra secara bertahap juga mengembangkan jaringan perusahaannya di luar Jaya, yakni Grup Metropolitan, Grup Pondok Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan yang terakhir adalah Grup Ciputra. Jumlah seluruh anak usaha dari Kelima grup itu tentu di atas seratus, karena anak usaha Grup Jaya saja 47 dan anak usaha Grup Metropolitan mencapai 54. Mengenai hal ini, secara berkelakar Ciputra mengatakan: Kalau anak kita sepuluh, kita masih bisa mengingat namanya masing-masing. Tapi kalau lebih dari itu, bahkan jumlahnya pun susah diingat lagi. Fasilitas merupakan unsur ketiga dari 10 faktor yang menentukan kepuasan pelanggan. Konsumen harus dipuaskan dengan pengadaan fasilitas umum dan fasilitas sosial selengkapnya. Tapi fasilitas itu tidak harus dibangun sekaligus pada tahap awal pengembangan. Jika fasilitas selengkapnya langsung dibangun, harga jual akan langsung tinggi. Ini tidak akan memberikan keuntungan kepada para pembeli pertama, selain juga merupakan resiko besar bagi pengembang. Ciputra memiliki saham di lima kelompok usaha (Grup Jaya, Grup Metropolitan, Grup Pondoh Indah, Grup Bumi Serpong Damai, dan Grup Ciputra).  Dari Kelima kelompok usaha itu, Ciputra tidak menutupi bahwa sebenarnya ia meletakkan loyalitasnya yang pertama kepada Jaya. Pertama, karena ia hampir identik dengan Jaya. Dari sinilah jaringan bisnis propertinya dimulai. Sejak perusahaan itu dibentuk tahun 1961, Ciputra duduk dalam jajaran direksinya selama 35 tahun: 3 tahun pertama sebagai direktur dan 32 tahun sebagai direktur utama, hingga ia mengundurkan diri pada tahun 1996 lalu dan menjadi komisaris aktif. Kedua, adalah kenyataan bahwa setelah Pemda DKI, Ciputra adalah pemegang saham terbesar di Jaya. PT Metropolitan Development adalah perusahaannya yang ia bentuk tahun 1970 bersama Ismail Sofyan, Budi Brasali, dan beberapa mitra lainnya. Kelompok usaha Ciputra ketiga adalah Grup Pondok Indah (PT Metropolitan Kencana) yang merupakan usaha patungan antara PT Metropolitan Development dan PT Waringin Kencana milik Sudwikatmono dan Sudono Salim. Grup ini antara lain mengembangkan Perumahan Pondok Indah dan Pantai Indah Kapuk. Kelompok usaha yang keempat adalah PT Bumi Serpong Damai, yang didirikan awal tahun 1980-an. Perusahaan ini merupakan konsorsium 10 pengusaha terkemuka – antara lain Sudono Salim, Eka Tjipta Widjaya, Sudwikatmono, Ciputra dan Grup Jaya – yang mengembangkan proyek Kota Mandiri Bumi Serpong Damai seluas 6.000 hektar, proyek jalan tol BSD – Bintaro Pondok Indah, dan lapangan golf Damai Indah Golf. Grup Ciputra adalah kelompok usahanya yang Kelima. Grup usaha ini berawal dari PT Citra Habitat Indonesia, yang pada awal tahun 1990 diakui sisi seluruh sahamnya dan namanya diubah menjadi Ciputra Development (CD). Ciputra menjadi dirutnya dan keenam jajaran direksinya diisi oleh anak dan menantu Ciputra. Pertumbuhan Ciputra Development belakangan terasa menonjol dibandingkan keempat kelompok usaha Ciputra lainnya. Dengan usia paling muda, CD justru yang pertama go public di pasar modal pada Maret 1994. Baru beberapa bulan kemudian Jaya Real properti menyusul. Total aktiva CD pada Desember 1996 lalu berkisar Rp. 2,85 triliun, dengan laba pada tahun yang sama mencapai Rp. 131,44 miliar. CD kini memiliki 4 proyek skala luas: Perumahan Citra 455 Ha, Citraraya Kota Nuansa Seni di Tangerang seluas 1.000 Ha, Citraraya Surabaya 1.000 Ha, dan Citra Indah Jonggol. 1.000 Ha. Belum lagi proyek-proyek hotel dan mal yang dikembangkannya, seperti Hotel dan Mal Ciputra, serta super blok seluas 14,5 hektar di Kuningan Jakarta. Grup Ciputra juga mengembangkan Citra Westlake City seluas 400 hektar di Ho Chi Minh City, Vietnam. Pembangunannya diproyeksikan selama 30 tahun dengan total investasi US$2,5 miliar. Selain itu, CD juga menerjuni bisnis keuangan melalui Bank Ciputra, dan bisnis broker melalui waralaba Century 21. Sejak beberapa tahun lalu, Ciputra menyatakan Kelima grup usahanya – terutama untuk proyek-proyek propertinya – ke dalam sebuah aliansi pemasaran. Aliansi itu semula diberi nama Sang Pelopor, tapi kini telah diubah menjadi si Pengembang. “Nama Sang Pelopor terkesan arogan dan berorientasi kepada kepentingan sendiri,” ujar Ciputra tentang perubahan nama itu.









yl� ; o t � ` 0pt;line-height:150%;font-family:"Arial","sans-serif"; mso-ansi-language:FI'>Henry tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Beberapa minggu kemudian ia menghampiri ayahnya dan berkata, “Ayah, sekiranya saya memutuskan untuk kawin, apa yang akan ayah berikan kepada saya?” William Ford berpikir sejenak lalu katanya, “Engkau akan mendapatkan delapan puluh acre (1 acre sama dengan 4072 m2 ) tanah, semua pekayuan yang engkau inginkan dapat engkau potong sendiri untuk sebuah rumah.
“Baiklah”, sorak Henry. Kemudian dia mulai menebangi pepohonan di tanah yang di berikan oleh ayahnya itu. Sebagian untuk dipersiapkan untuk mendirikan sebuah rumah untuk keluarga kelak. Akhirnya apa yang ia inginkan untuk menikahi Clara tercapai. Henry dan Clara menikah pada bulan Apil 1888. Mereka hidup dengan menggarap ladang selama tiga tahun di pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry berkata kepada istrinya, “Clara, saya yakin kita akan lebih sukses, bila kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan membuat sebuah kereta kuda di sana. Di sini saya terlalu sibuk!” Henry kemudian menerangkan kepada istrinya tentang gagasan-gagasannya untuk membuat kendaraan yang digerakkan dengan mesin.
Di Detroit ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan lampu “Edison” pada malam hari, sedangkan pada siang hari ia membuat kereta kudanya untuk berlari. Selama dua tahun ia belum dapat menciptakan kereta kudanya untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan waktu di bengkelnya yang terbuat dari batu bata sederhana itu, sementara di sekeliling para tetangganya melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila.
“Sebuah kereta kuda!?” kata mereka, “Bila akan bergerak kalau Henry tidak mendorongnya”. Tapi Henry Ford tetap pada pendiriannya. Henry tidak berhenti bekerja di bengkelnya. Ia menumpahkan segala perhatiannya dengan penuh konsentrasi terhadap idenya. “Barang apa yang dikerjakan si dungu itu?” kata orang-orang yang melihat kelakuan Henry itu. Kemudian mereka menyiramnya dengan air. Henry Ford tidak dapat berbuat apa-apa, ia dalam keadaan miskin sekali.
Pada suatu pagi tahun 1893 sebuah kereta kuda, siap untuk diuji coba. Dengan kegigihan yang kuat dan cekatan yang membaja Henry Ford memulai mengoperasikan keretanya, yang sangat membisingkan dan mengeluarkan asap yang mengepul-ngepul di udara. Kereta itu meluncur dari pabriknya menuju jalan raya. Tapi tidak jauh berlari. Baru beberapa kaki saja beranjak dari bengkel tiba-tiba mati, dan tak dapat berkelok karena tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu kembali hidup dengan demikian kini Henry telah membuktikan kepada orang-orang di sekelilingnya yang selama ini menganggap lucu, dungu, dan tolol, sekarang tidaklah demikian halnya.
Malam itu, Henry si perancang kereta itu merasa sangat puas dan bahagia dengan hasil temuannya. Karya tersebut dirayakannya dengan segelas susu panas, kemudian membantingkan bajunya yang basah oleh keringat itu ke samping perapian, lantas meloncat ke tempat tidur. Untuk menikmati mimpi yang indah yang untuk pertama kalinya setelah meninggalkan tanah pertaniannya.
Ketika kereta ciptaannya diuji coba untuk kedua kalinya, istrinya ikut ambil bagian, yaitu sebagai penumpang. Kreativitas mereka itu menimbulkan sensasi? Beberapa ekor kuda sekonyong-konyong terkejut, lantas lari sekencang-kencangnya tidak tentu arah, ketika kereta Henry itu lewat di dekatnya. Suara kereka itu menimbulkan pekik yang memekakan telinga, lantara kerasnya. Mendadak kereta itu terhenti karena mesinnya mati.
Orang-orang menyaksikan keanehan itu serentak menyerbu, mengelilingi benda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Serta-merta mereka bersorak, sebagian merasa kagum, tapi sebagian besar menunjukkan rasa cemas. Sejumlah besar dari mereka mengeluhkan suara yang ditimbulkan oleh kereta aneh itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan. Karena itu sangat kotor dan kelihatan dan kelihatan membahayakan. Mereka berkata bahwa hal tersebut pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan dengan ia tidak dapat dikendalikan. Ia hanya bisa lari lurus memanjat bukit dan meloncati tebing-tebing. Mereka menasihati Henry Ford agar pekerjaan itu diberhentikan saja. Tapi sang “penemu” itu menjawab, “Kereta ini harus lari, dan lari”, tapi itu harus diperbaiki, kata mereka. Ford menjawab spontan “Saya sekarang belum mempunyai dana dan tidak mempunyai koneksi yang dapat membantu saya. Yang saya pikirkan sekarang adalah bagaimana dapat menciptakan sebuah “otomobil”. Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana ia dapat menyempurnakan hasil karyanya itu. Demikianlah sampai ia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah memperbaiki modal yang besar dan kuat, hasil dari gagasan-gagasannya yang semula dianggap gila itu.
Ketika Henry Ford meninggal dunia pada tahun 1947, ia mencapai usia 83 tahun. Sedikit sekali orang yang dapat memahaminya, tetapi berjuta-juta orang tahu bahwa kereta kudanya telah mengelilingi dunia.








Orang SUKSES HENRY FORD


HENRY FORD
PENEMU MOBIL AMERIKA

Henry Ford dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863. Ia dimasukkan ke sekolahnya pada usia 5 tahun oleh ibunya. Ketika akan berangkat ia harus berlari-lari kecil menuju sekolahnya yang berjarak kurang lebih 2½ mil itu. Dan dengan jarak yang sama pula kembali pulang pada saat gelap telah turun, sampai di rumah. Dengan begitu ia harus membawa bekal dari rumah untuk makan siang di sekolahnya. Tiga tahun kemudian ia dipindahkan ke sekolah lain oleh orang tuanya tapi masih dalam jarak yang sama.
Sejak masih kecil Henry telah menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal tersebut amat mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford menginginkan anaknya kelak menjadi seorang petani atau pedagang besar dan sukses karena ia sendiri adalah juga keturunan seorang petani. Akan tetapi Hendry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya kepada mesin-mesin itu kadang-kadang sering menyulitkannya, karena ia harus melawan kemauan ayahnya.
Suatu hari seorang petani datang ke sekolah Henry sambil marah-marah. Ia mengadu kepada guru di sekolah itu, dan menceritakan perihal tingkah laku beberapa orang murid sekolah itu. Mereka dipimpin oleh Henry untuk membendung sebuah sungai kecil yang mengaliri ladang-ladang pertanian miliki petani tadi.
Bendungan tersebut mengakibatkan aliran sungai menjadi terhenti dan mengakibatkan banjir yang tidak karuan. Sang guru langsung berpaling dan berkata kepada Henry, “Pekerjaan apa ini, Henry?”, Tanya gurunya dengan geram. “Mengapa, ee” jawab Hendry tanpa acuh, “Kami tidak melakukan apa pun dan membanjiri ladang itu, kami hanya membangun sebuah bendungan untuk membendung air guna mengadakan percobaan kincir air untuk penggilingan kopi. Bapak dapat melihatnya bagaimana hebatnya alat itu bekerja”. Elak Henry.
Serta-merta gurunya itu marah dan mengukum Henry. Kemudian berkata kepada murid-murid yang lain, “Kalian harus belajar menghormati masyarakat, dan menolongnya. Bukankah saya selalu berpesan begitu setiap kali kalian akan pulang? (Kejengkelan tersebut diucapkan sang guru untuk menghibur si petani yang marah-marah tadi. Tapi ia tertarik dengan pekerjaan yang telah dilakukan oleh murid-muridnya).
Setelah eksperimen di atas dianggap cukup berhasil, Hendry menjadi lebih tekun mempelajari cara-cara mesin bekerja. Di sekolahnya suatu ketika, sewaktu pelajaran, sedang berlangsung, dengan bangga ia bercerita kepada teman-temannya mengenai mesin-mesin yang diketahuinya. Teman-temannya itu menjadi tertarik dan berkerumun di sekelilingnya mengakibatkan pelajaran terganggu. Tiba-tiba gurunya datang ke tengah-tengah kerumunan itu. “Henry”, bentak gurunya dengan geram dan menatap para murid-muridnya, “Apakah kalian tidak pernah mencoba bagaimana untuk belajar yang baik? Apa gunanya kalian datang ke sekolah ini. Ha? Sekarang kalian bersama Henry harus tinggal di kelas sehabis pelajaran nanti”.
Gurunya itu memberikan kepada mereka sebuah mesin yang telah dirusakkan lebih dulu. “Kalian harus membetulkan mesin ini!” Gertak gurunya itu. “Bilamana kalian tidak dapat memperbaikinya, kalian akan mendapat hukuman lagi”. Akan tetapi Henry dengan tangkas mengerjakan mesin tersebut hanya dalam jangka waktu kurang dari 10 menit segera selesai. Gurunya jadi kagum melihat bakat muridnya tersebut.
Keterampilannya dalam bidang permesinan itu membuat ia mulai dikenal orang. Ia sering memperbaiki mesin-mesin para tetangganya. Banyak orang yang kagum akan bakat Henry itu, tetapi ayahnya membenci pekerjaan itu. William Ford menginginkan anaknya menjadi seorang petani yang baik. Tetapi hal tersebut tidak dapat dicegahnya sehubungan Henry mempunyai kemauan yang besar dalam bidang ini.
Setelah meningkat dewasa, dan merasa mampu untuk hidup mandiri. Henry meminta restu kepada orang tuanya untuk mencoba hidup merantau. Ia berjalan menuju kota Detroit. Di kota ini ia mendapatkan pekerjaan pada sebuah pabrik. Ia mendapat gaji 2,50 dolar seminggu. Tapi ia harus mengeluarkan biaya 3,50 dolar untuk biaya hidup dalam waktu yang sama. Maka untuk menutupi kekurangan, itu ia menambah pekerjaan ekstra sebagai pelayan pada sebuah toko permata. Dari toko ini ia menerima 2,00 dolar. Sembilan bulan lamanya ia bekerja di pabrik itu, sementara menjadi pelayan pada toko permata ketika pulang dari bekerja di pabrik.
Suatu hari, tiba-tiba ia mendapat kabar perihal ayahnya yang sakit keras. Ayahnya meminta Henry agar lekas pulang. Henry tidak dapat berbuat apa-apa kecuali memenuhi permintaan ayahnya itu. Dia harus kembali ke ladang!
Selama bekerja sebagai petani, Henry mempunyai ide untuk membuat sejenis mesin yang dapat bekerja sebagai bajak di ladang-ladang. Ia tidak menyetujui binatang-binatang dipekerjakan di ladang-ladang dan kebun. Mereka menjadi banyak makan. Selama musim dingin mereka tidak bekerja, tetapi makan terus. Henry menciptakan sebuah mesin yang dapat bekerja di ladang-ladang untuk menggantikan hewan tanpa harus terus-menerus  memberinya makan. Hasil temuannya itu merupakan sumbangan yang amat berarti bagi penciptaan mesin-mesin pertanian kelak. Banyak orang yang tertarik kepada idenya. Di samping itu ia banyak pula membantu para tetangganya telah sedikit demi sedikit memakai mesin di ladang-ladang mereka. Henry adalah orang-orang begitu cakap dalam bidang permesinan ini, sehingga ia dikenal sebagai ahli mesin satu-satunya di daerah itu, ini berlangsung selama beberapa tahun.
Karena tidak dapat meninggalkan tanah pertanian selama ayahnya sakit. Maka ia banyak memperhatikan masalah dan kekurangan-kekurangan yang diderita oleh para petani. Ia menyimpulkan bahwa para petani tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak yang 24 hari dalam setahun bekerja memproduksi bahan makanan. Henry berkata kepada para tetangganya, “Bila waktunya membajak, mengolah tanah dan menuai lebih baik, para petani harus menggunakan mesin-mesin atau mekanisasi. Disamping pekerjaan lebih cepat selesai, dapat pula memberikan upah yang layak. Ladang yang diolah dengan cara mekanisasi dapat dan akan menekan biaya operasionalnya, selain pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, para petani dapat pula menikmati hasil ladangnya dengan pendapatan yang pantas.”
Henry Ford menciptakan mesin pertaniannya yang pertama ketika ia berumur 20 tahun. Percobaan yang pertama dari mesin yang kelihatan aneh. Ini hanya mampu bergerak 40 kaki kemudian tiba-tiba  berhenti. “Saya mengharapkan mesin ini mampu membajak seluruh ladang-ladang dalam waktu yang singkat,” kata Henry, “Tapi penemuan ini belum mempunyai kekuatan yang berarti”. Traktor yang pertama ini masih menunggu penemuan lain di negara itu, yakni penggunaan bahan bakar.
Sementara itu Henry Ford menyenangi seorang gadis manis di sebuah kota lain. Tetapi gadis manis tersebut tidak menyukainya. Henry memikirkan cara memecahkan problem itu. Ia membeli satu set permainan sulap dan meminjam seekor kuda manis kepunyaan bapaknya. Kemudian ia membuat sebuah jubah dari kain satin. Selanjutnya mendirikan sebuah grup sulap di dekat rumah Clara Bryant, anak gadis yang memikat hatinya itu. Dengan mengerjakan sebuah baju rompi yang manis, dan banyak sakunya, juga sebuah jam yang dibuatnya sendiri dan dua buah sapu tangan, Henry menunjukkan kebolehannya dalam bermain sulap. Henry mengadakan dua kali pertunjukan yang selalu menarik di kala itu. Hal tersebut sekaligus mencapai yang diinginkannya, menaklukkan hati Clara Bryant yang semula tidak suka kepadanya.
“Ibu”, kata Clara Bryant kepada ibunya suatu pagi, “Saya kira laki-laki yang bernama Ford yang mengadakan pertunjukan bersama kawannya di samping rumah itu, saya yakin dia akan dapat terkenal di dunia.”
Henry tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Beberapa minggu kemudian ia menghampiri ayahnya dan berkata, “Ayah, sekiranya saya memutuskan untuk kawin, apa yang akan ayah berikan kepada saya?” William Ford berpikir sejenak lalu katanya, “Engkau akan mendapatkan delapan puluh acre (1 acre sama dengan 4072 m2 ) tanah, semua pekayuan yang engkau inginkan dapat engkau potong sendiri untuk sebuah rumah.
“Baiklah”, sorak Henry. Kemudian dia mulai menebangi pepohonan di tanah yang di berikan oleh ayahnya itu. Sebagian untuk dipersiapkan untuk mendirikan sebuah rumah untuk keluarga kelak. Akhirnya apa yang ia inginkan untuk menikahi Clara tercapai. Henry dan Clara menikah pada bulan Apil 1888. Mereka hidup dengan menggarap ladang selama tiga tahun di pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry berkata kepada istrinya, “Clara, saya yakin kita akan lebih sukses, bila kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan membuat sebuah kereta kuda di sana. Di sini saya terlalu sibuk!” Henry kemudian menerangkan kepada istrinya tentang gagasan-gagasannya untuk membuat kendaraan yang digerakkan dengan mesin.
Di Detroit ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan lampu “Edison” pada malam hari, sedangkan pada siang hari ia membuat kereta kudanya untuk berlari. Selama dua tahun ia belum dapat menciptakan kereta kudanya untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan waktu di bengkelnya yang terbuat dari batu bata sederhana itu, sementara di sekeliling para tetangganya melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila.
“Sebuah kereta kuda!?” kata mereka, “Bila akan bergerak kalau Henry tidak mendorongnya”. Tapi Henry Ford tetap pada pendiriannya. Henry tidak berhenti bekerja di bengkelnya. Ia menumpahkan segala perhatiannya dengan penuh konsentrasi terhadap idenya. “Barang apa yang dikerjakan si dungu itu?” kata orang-orang yang melihat kelakuan Henry itu. Kemudian mereka menyiramnya dengan air. Henry Ford tidak dapat berbuat apa-apa, ia dalam keadaan miskin sekali.
Pada suatu pagi tahun 1893 sebuah kereta kuda, siap untuk diuji coba. Dengan kegigihan yang kuat dan cekatan yang membaja Henry Ford memulai mengoperasikan keretanya, yang sangat membisingkan dan mengeluarkan asap yang mengepul-ngepul di udara. Kereta itu meluncur dari pabriknya menuju jalan raya. Tapi tidak jauh berlari. Baru beberapa kaki saja beranjak dari bengkel tiba-tiba mati, dan tak dapat berkelok karena tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu kembali hidup dengan demikian kini Henry telah membuktikan kepada orang-orang di sekelilingnya yang selama ini menganggap lucu, dungu, dan tolol, sekarang tidaklah demikian halnya.
Malam itu, Henry si perancang kereta itu merasa sangat puas dan bahagia dengan hasil temuannya. Karya tersebut dirayakannya dengan segelas susu panas, kemudian membantingkan bajunya yang basah oleh keringat itu ke samping perapian, lantas meloncat ke tempat tidur. Untuk menikmati mimpi yang indah yang untuk pertama kalinya setelah meninggalkan tanah pertaniannya.
Ketika kereta ciptaannya diuji coba untuk kedua kalinya, istrinya ikut ambil bagian, yaitu sebagai penumpang. Kreativitas mereka itu menimbulkan sensasi? Beberapa ekor kuda sekonyong-konyong terkejut, lantas lari sekencang-kencangnya tidak tentu arah, ketika kereta Henry itu lewat di dekatnya. Suara kereka itu menimbulkan pekik yang memekakan telinga, lantara kerasnya. Mendadak kereta itu terhenti karena mesinnya mati.
Orang-orang menyaksikan keanehan itu serentak menyerbu, mengelilingi benda yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Serta-merta mereka bersorak, sebagian merasa kagum, tapi sebagian besar menunjukkan rasa cemas. Sejumlah besar dari mereka mengeluhkan suara yang ditimbulkan oleh kereta aneh itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan. Karena itu sangat kotor dan kelihatan dan kelihatan membahayakan. Mereka berkata bahwa hal tersebut pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan dengan ia tidak dapat dikendalikan. Ia hanya bisa lari lurus memanjat bukit dan meloncati tebing-tebing. Mereka menasihati Henry Ford agar pekerjaan itu diberhentikan saja. Tapi sang “penemu” itu menjawab, “Kereta ini harus lari, dan lari”, tapi itu harus diperbaiki, kata mereka. Ford menjawab spontan “Saya sekarang belum mempunyai dana dan tidak mempunyai koneksi yang dapat membantu saya. Yang saya pikirkan sekarang adalah bagaimana dapat menciptakan sebuah “otomobil”. Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana ia dapat menyempurnakan hasil karyanya itu. Demikianlah sampai ia mampu menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah memperbaiki modal yang besar dan kuat, hasil dari gagasan-gagasannya yang semula dianggap gila itu.
Ketika Henry Ford meninggal dunia pada tahun 1947, ia mencapai usia 83 tahun. Sedikit sekali orang yang dapat memahaminya, tetapi berjuta-juta orang tahu bahwa kereta kudanya telah mengelilingi dunia.